(2019) Odi Shalahuddin: “Tuan Kondektur”nya Teater Lingkar

Sering mendengar nama tentang Teater Lingkar dengan pimpinannya Maston Lingkar, konon teater tertua di Semarang yang masih tetap menunjukkan produktivitasnya. Teater ini berdiri sekitar tahun 1980, dan setiap tahunnya pastilah ada produksi pementasan. Pada era sebelumnya, pernah dikenal Kelas Teater dan Teater lakoe. Saat di FB ada poster tentang rencana pementasan mereka, maka segera saya…

(Sinar Harapan, 1984) Tuti Gintini: Suto Mencari Bapak (Teater Baling-Baling): Di Bawah Bayang-Bayang Rendra

“SUTO MENCARI BAPAK” (SMB) nyatanya tak cukup makan waktu dua jam. Pementasan “Teater Baling-Baling” di Ancol Jumat malam, menghabiskan waktu 3 ½ jam. Betul-betul membosankan, bertele-tele, yang pada akhirnya bermuara pada rasa melelahkan belaka! Naskah teater yang disutradarai oleh Iwan Burnaini Toni ini, menyadur sajak Rendra “Mencari Bapa” didukung oleh beberapa pentolan teater Jakarta seperti…

Bram Makahekum, Komandan “Musik Kampungan”

BRAM MAKAHEKUM, namanya. Lahir di Sangir, Sulawesi Utara. Pernah aktif di Bengkel Teater. Setidaknya pernah berperan sebagai Gender dalam “Perampok” saduran WS Rendra dari karya Schiller (1977) atau Carlos, seorang wartawan asing yang diperankannya dalam “Kisah Suku Naga” (1978). Bermain pula dalam film “Wage” sebagai Sosrokartono (2017). Berdasarkan keterangan dari Bram sendiri, ia menambahkan bahwa…

(Bernas, 1983) Manusia & Peristiwa: Hendra Cipta

Manusia & Peristiwa: Hendra Cipta   Kehadirannya di kota gudeg ini sebenarnya bukan untuk menengok kampung halamannya. Tapi yang pokok karena keterlibatannya dalam film “Banteng Mataram” atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Ageng Mangir. “Di sini saya sebagai Tumenggung Jurupati,” Hendra Cipta menjelaskan pada awal pertemuan pagi itu di lokasi shooting yang kebetulan di…

(Bernas, 1983) Manusia & Peristiwa: Zainal Abidin

Manusia & Peristiwa: Zainal Abidin   Zainal Abidin biasa memegang peran “ayah” dalam film-film nasional. Sosoknya penuh wibawa dengan kostum Patih Logender yang membungkus tubuhnya. Pakaian yang katanya sangat emnyiksa itu diapaki dalam shooting dilm “Damarwulan” di Pulau Dewata, Bali. Dengan kumis dan jenggot tidak begitu lebat, ia tampak gagah dan wibawa. “Kostum antik ini…

(Kompas, 1983) Pembangunan Kios di TIM Dihentikan untuk Sementara

Pembangunan Kios di TIM Dihentikan untuk Sementara   PEMBANGUNAN kios-kios di Tim yang direncanakan  menjadi art shop untuk sementara ini dihentikan. Dalam pertemuan antara para seniman dan beberapa anggota Dean Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DPH DKJ) di TIM kemarin, penjabat General Manager TIM Suka Hardjana mengatakan, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Drs Soeparmo memberi rekomendasi…

(Kompas, 1983) Masalah Kios di TIM, Perlu Mempertemukan Aspirasi TIM, DKJ dan Seniman

Masalah Kios di TIM, Perlu Mempertemukan Aspirasi TIM, DKJ dan Seniman Persoalan pembangunan kios-kios semi permanen di dalam k0mpleks TIM merupakan bagian yang pemecahannya perlu mempertemukan aspirasi tiga pihak yaitu TIM, DKJ, dan para seniman. Untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi Pusat Kesenian Jakarta TIM, di mana masalah dana menjadi pokok utama, kini sedang dipikirkan…

(Kompas, 1983) Pembangunan Kios di TIM Mengundang Berbagai Tanggapan

Pembangunan Kios di TIM Mengundang Berbagai Tanggapan   PEMBANGUNAN kios-kios semi permanen yang direncanakan menjadi semacam art shop di Kompleks TIM jakarta, mengundang berbagai tanggapan bernada kurang setuju dari para seniman. Ada yang menunjuk ini sebagai bukti, betapa Dewan Kesenian jakarta (DKJ) telah tak mempunyai wibawa untuk menggariskan kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan di TIM. Sementara pihak…

(Suara Pembaruan, 1999) Teater Absurd Tak Butuh kata-kata (Diskusi pementasan Teater Garasi, “Endgame”)

Teater Absurd Tak Butuh kata-kata   Masalah absurditas dunia teater kembali jadi bahan diskusi hangat setelah Teater Garasi dari Ygoyakarta berhasil mementaskan lakon Endgame karya dramawan legendaris Samuel Beckett di Teater Utan kayu (TUK) Jakarta. Diskusi itu menampilkan Bakdi Soemanto, dosen sastra asal Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Praktisi Teater Eka D Sitorus, pekan lalu…

(Kompas, 1999) Bre Redana:“Endgame”, Tong Kosong di Atas Panggung (Pementasan Teater Garasi)

“Endgame”, Tong Kosong di Atas Panggung Oleh: Bre Redana Inilah pertaruhan saya dan teman-teman Teater Garasi: Seberapa sanggupkah apementasan ini menyergap dan mengisap penonton? Begitu antara lain pernyataan Landung R Simatupang., mengiringkan drama yang disutradarainya. Endgame karya Samuel Beckett (lahir di Irlandia Tahun 1906, meninggal di Paris tahun 1989). Karya ini telah dikelilingkan ke beberapa…

(Kompas, 1999) Kronik Budaya: Endgame di Utan Kayu

Kronik Budaya: Endgame di Utan Kayu   Teater garasi, akan mementaskan Endgame karya Samuel Beckett di Teater Utan Kayu, Jakarta, tanggal 9-10 April 1999, pukul 20.00. Disutradarai oleh Landung R Simatupang, drama absurd ini  bertutur tentang manusia-manusia bernama Clov, Nell dan Hamm dengan cara yang unik, lucu, menggelikan dan pahit. Dia menyajikan tanya jawab yang…

(Kompas, 1999) Bakdi Soemanto: Akhirnya Selesai, benarkah? (Catatan Pementasan “Endgame” Teater Garasi)

Akhirnya Selesai, benarkah? (Catatan Pementasan “Endgame” Teater Garasi) Oleh: Bakdi Soemanto Tiba-tiba ruang auditorium Lembaga Indonesia Perancis Yogyakarta yang relatif kecil terasa pas tatkala seorang lelaki buta, tua, semacam lumpuh, berantakan, duduk di kursi dorong, menyeru nama “Clov!”. Dan seorang lelaki yang disebut Clov (Whani Dharmawan), anaknya, juga budaknya, dengan gerakan-gerakan makanistik-pantomimik, nir-rasa hampir tanpa…

(Masa Kini, 1984) Bambang Isti Nugroho: Catatan Pentas “Sekrup” Teater Shima: Teater Sebagai Proses Penyadaran Masyarakat

Catatan Pentas “Sekrup” Teater Shima: Teater Sebagai Proses Penyadaran Masyarakat Oleh: Bambang Isti Nugroho PADA HARI Sabtu malam, tanggal 21 Juli 1984, saya berada di tengah-tengah publik Teater Shima. Sebagaimana umumnya penonton sebuah pertunjukan teater, sayapun menjadi bagian dari para penonton pentas Teater Shima yang tekun. Bahkan kalau boleh saya membanggakan diri, ketika pentas itu…

(Masa Kini, 1984) Indra Tranggono: Malam nanti “Sekrup”nya Teater Shima di Seni Sono, Seniman Teater, Turunlah ke Bawah

Malam nanti “Sekrup”nya Teater Shima di Seni Sono: Seniman Teater, Turunlah ke Bawah Oleh: Indra Tranggono TRAGIKA kehidupan tokoh Yebe yang dikisahkan dalam naskah “Sekrup” karya Puntung CM Pudjadi dipentaskan Teater Shima, malam nanti, Sabtu, 21 Juli di Senisono. “Sekrup” yang didukung oleh Aktor-Aktris terbaik Festival Teater SLTA DIY (FT SLTA DIY 1979), Yebe Wijaya…